PenghargaanKota Solo Jadi Model Kota Layak Anak

Kamis, 23 November 2006

SOLO, KOMPAS - Untuk menjamin hak setiap anak sebagai warga kota, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan pada tahun anggaran 2006 memilih lima kota di Tanah Air sebagai kota uji coba untuk pengembangan model Kota Layak Anak. Kelima kota yang ditunjuk salah satunya adalah Kota Solo di Jawa Tengah.
Keempat kota lainnya adalah Kota Jambi (Jambi), Kota Sidoarjo (Jawa Timur), Kota Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur), dan Kota Gorontalo (Gorontalo). Kelima kota ini diharapkan menjadi kota percontohan yang memberikan perlindungan terhadap anak yang saat ini rawan terhadap kekerasan dan eksploitasi.
Hal ini disampaikan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta dalam kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan Kota Layak Anak, Selasa (21/11) di Balai Tawang Arung Pemerintah Kota Solo. Hadir dalam sosialisasi ini Wakil Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo.
Menurut Meutia, hingga saat ini belum ada kota yang memberikan perlindungan terhadap anak secara optimal. Bahkan dari penelitian sejak tahun 2004 di 18 provinsi di Tanah Air tidak bebas dari kekerasan terhadap anak, baik dari segi tempat maupun orang yang melakukan.
Melihat semakin berkurangnya perhatian kota terhadap perlindungan anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan memberikan prioritas utama bagi pengembangan Kota Layak Anak.
Kota Layak Anak adalah kota yang didalamnya memberikan perlindungan terhadap anak dan hak-haknya dalam sebuah proses pembangunan berkelanjutan, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif agar anak dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat.
Yang terpenting, anak terlindungi dari kekerasan dan diskriminasi demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera. Hadi Rudyatmo menyatakan, Pemerintah Kota Solo memberikan perhatian khusus bagi anak dengan mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2006 sebesar Rp 7,2 miliar. (SON)