KOTA LAYAK ANAK (23 NOPEMBER 2007)

Laporan: Riri Wijaya


[''Posdaya Membangun Jakarta'' Senin - Jum'at, 10.00-11.00 WIB]
Hamid Patilima dari Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia menjadi tamu kita dalam PMJ Jumat 23 Nopember 2007. Berthema kota ramah anak, talkshow satu jam ini berlangsung. Untuk menjamin hak setiap anak sebagai warga kota , Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan pada tahun anggaran 2006 memilih lima kota di Tanah Air sebagai kota uji coba untuk pengembangan model Kota Layak Anak.

Kelima kota yang ditunjuk salah satunya adalah Kota Solo di Jawa Tengah. Keempat kota lainnya adalah Kota Jambi (Jambi), Kota Sidoarjo (Jawa Timur), Kota Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur), dan Kota Gorontalo (Gorontalo). Yang diharapkan menjadi kota percontohan dan memberikan perlindungan terhadap anak yang saat ini rawan terhadap kekerasan dan eksploitasi.

Kota Layak Anak adalah kota yang didalamnya memberikan perlindungan terhadap anak dan hak-haknya dalam sebuah proses pembangunan berkelanjutan, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif agar anak dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat.

Ditahun 2007 1ni dikembangkan lagi model pengembangan kota ramah anak di 10 kabupaten kota seperti Manado, Malang, Kupang, Pontianak, Sragen, Karawang, Aceh besar, Kupang. Tentu ada alasan-alasan tertentu dalam pemilihan ini, yang jelas memang sangat dibutuhkan komitmen Pemerintah Daerah setempat.

Upaya yangh dilakukan dengan memperhatikan pada tumbuh kembangnya, termasuk dibidang Kesehatan, Pendidikan, Sosial dengan penyediaan infrastrukturnya. Yang terpenting, anak terlindungi dari kekerasan dan diskriminasi. Pemerintah Kota Solo memberikan perhatian khusus bagi anak dengan mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2006 sebesar Rp 7,2 miliar.